Bos Hebat

|

Alkisah, di suatu tempat di Negeri Antah Berantah. Seseorang yang seringkali muncul di media massa negeri itu sebagai pembicara, motivator, pebisnis dan konsultan kesejahteraan yang sukses dan tentu saja kaya-raya sedang melakukan rapat dengan timnya. “Bagaimana penjualan buku yang saya tulis?” tanya si dia. “Wah, repot bos! Orang-orang pada belum tahu siapa bos. Jadi hasil penjualannya seret!” jelas staf marketing. “Penampilan di media-massa juga nggak terlalu terlihat hasilnya bos.” jelas staf humas. “Masih banyak buku yang menumpuk di gudang toko-toko buku yang punya jaringan nasional bos.” jelas staf sales.

“Kalian ini gimana sih? Kerja pada nggak becus! Masa jual buku saja susah?” hardik si dia dengan penuh kekesalan. “Saya sudah susah payah membentuk personal branding kemana-mana. Belum lagi ngumpulin foto-foto bareng top-top motivator dan konsultan kelas dunia. Masa nggak ada yang mau beli buku saya?” gerutu si dia dengan kegeraman yang luar biasa. “Masa buku yang penuh dengan cerita inspirasional, memberikan banyak tips cepat sukses dan kaya, di negeri yang dipenuhi dengan para pemimpi yang ingin cepat kaya, bisa kalah sama novel pop berbau Islam?” sambung si dia dengan kesal.

“Oke! Sekarang begini saja: borong semua buku-buku karangan saya dari seluruh toko buku nasional, terus buat press-release kalau buku-buku kita sudah habis terjual cetakan pertamanya dan layak dikategorikan sebagai best-seller. Nanti di cetakan keduanya dikasih cap best-seller yang lebih gede dibandingin judulnya.” perintah si dia kepada para stafnya. “Terus, untuk buku keduanya nanti bagaimana bos?” tanya staf marketingnya.

“Gampang! Nanti kita tawar-tawarkan ke beberapa orang yang loyal dan punya banyak hutang sama saya. Suruh mereka nanti beli buku kedua sebelum tanggal rilisnya. Pasti orang-orang pada heboh dan nungguin buat beli buku itu.” perintah si dia dengan semangat. “Wahh! Si bos hebat yaa?” seru seluruh stafnya kompak.

Dari: Setiabudi AKA buya'e Rania

0 comments: